1. Kekurangan dukungan dari manajemen dalam penyusunan sistem informasi.
Banyak manejer senior mengabaikan keberadaan sumber daya sistem informasi yang tersedia, atau organisasi tidak mempunyai komite pengarah sistem informasi. Jika ada komite pengarah sistem infomasi tersebut berada dalam tidak formal sehingga komite pengarah tidak dapat bekerja secara efisien dan efektif. Jika ada rencana strategis sistem informasi tersebut tidak berhubungan dengan rencana strategis jangka panjang organisasi.
2. Perubahan Kebutuhan pemakai
Sementara manajemen tingkat atas menjadi semakin kompleks, manejer-manejer senior menuntut sistem informasi untuk memberikan keuntungan kompetitif strategis. Semakin strategis nilai sebuah sistem informasi, semakin besar resiko kegagalan mencapai tujuan-tujuan system informasi tersebut.
3. Kehadiran Teknologi Baru
Ketika organisasi menggunakan teknologi yang ada, organisasi dapat dengan lebih mudah mencapai tujuan-tujuan penyusunan atau pengembangan sistem, karena personel-personel telah menguasai teknologi tersebut. Sebaliknya, ketika organisasi berusaha membuat keuntungan kompetitif dengan menggunakan teknologi yang baru atau yang lebih canggih, organisasi tidak dapat dengan mudah mencapai tujuan-tujuan penyusunan sistem, karena personel-personel tidak menguasai penggunaan teknologi tersebut.
4. Kekurangan Standard Metodologi Pengembangan Sistem
Beberapa organisasi tidak mempunyai standard metodologi pengembangan sistem. Jika ada, maka organisasi tidak menjaga ke-up-to-date-an manual standard metodologi pengembangan sistem.
5. Kelebihan Beban Kerja atau Kekurangan keahlian untuk Personel
Personel dalam Pengembangan Sistem
Sebuah survey memperkirakan bahwa personel-personel dalam tim pengembangan sistem menghadapi keterlambatan dalam pengembangan sistem mulai dari enam bulan samapi dengan lima tahun . Selain dari kelebihan beban kerja, personel-personel dalam tim pengembangan sistem sering mengalai kekurangan keahlian, karena organisasi tersebut tidak mempunyai rencana training
Oleh karena itu sewaktu akan membangun atau mengembangkan suatu sistem informasi, ada beberapa prinsip yang tidak boleh dilupakan. Prinsip – prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
1. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen
Setelah sistem selesai dikembangkan, maka yang akan menggunakan informasi dari sistem ini adalah manajemen sehingga sistem harus dapat memenuhi kebutuhan manajemen.
2. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar
Sistem informasi yang akan dikembangkan membutuhkan dana modal yang tidak sedikit, apalagi dengan digunakannya teknologi yang mutakhir. Sistem yang dikembangkan ini merupakan investasi modal yang besar. Maka setiap investasi modal harus mempertimbangkan 2 hal yaitu:
v Semua alternatif yang ada harus diinvestigasi
v Investasi yang terbaik harus bernilai
3. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik
Manusialah yang berperan atas keberhasilan suatu sistem, baik dalam proses pengembangan, penerapan maupun dalam operasinya. Oleh karena itu orang yang terlibat dalam pengembangan maupun penggunaan sistem harus merupakan orang yang terdidik dan menguasai segala permasalahan yang ada dan mempunyai solusi akan apa yang akan dilakukan.
4. Tahapan kerja dan tugas yang dilakuakn dalam pengembangan sistem
Proses pengembangan sistem umumnya melibatkan beberapa tahapan kerja dan melibatkan beberpa personil daalm bentuk suatu tim untuk mengerjakannya.
5. Proses pengembangan system tidak harus urut
Tahapan kerja pengembangan sistem merupakan langkah-langkah yang harus dilakukan dan langkah ini dapat saja tidak berurutan, tetapi dapat dilakukan secara bersama-sama. Misalnya di dalam pengembangan sistem, perancangan outputmerupakan tahap yang harus dilakukan sebelum melakukan perancangan file. Ini tidak berarti bahwa semua output harus dirancang semuanya terlebih dahulu dan baru dapat melaksanakan perancangan file, tetapi dapat dilakukan secara serentak. Sewaktu proses perancangan output dilakukan , hasil
perancangan outputyang telah selesai dapat dipergunakan untuk perancangan file.
6. Takut membatalkan proyek
Pada umumnya merupakan pantangan untuk membatalkan proyek yang sedang berjalan. Keputusan untuk meneruskan atau membatalkan suatu proyek memang harus didasarkan evaluasi yang cermat. Untuk kasus tertentu dimana proyek terpaksa dibatalkan atau dihentikan karena sudah tidak layak lagi, maka pemabatalan itu harus dilakukan dengan tegas.
7. Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem
Kegagalan untuk membuat suatu dokumentasi kerja merupakan salah satu hal yang sering terjadi dan merupakan kesalahan kritis yang dibuat oleh analisis sistem.
Silahkan Berkomentar Pada Form Komentar dengan sopan dan santun .. No Spam .... !!! thank's @Admin
EmoticonEmoticon