Sebelum kita mengetahui lebih jauh mengenai perilaku kelompok dalam organisasi sebaiknya kita tahu dan mengerti terlebih dahulu apa pengertian kelompok itu sendiri. Suatu organisasi dapat didirikan oleh sedikitnya dua orang. Kelompok yang terdiri atas hanya dua orang saja disebut dyads dan yang terdiri atas tiga orang saja disebut tryads.
Didalam suatu keompok belum tentu para anggota mempunyai atribut (sifat-sifat, ciri-ciri) yang sama. Para anggota kelompok yang mempunyai kesamaan atribut disebut cohort. Jadi kelompok adalah dua orang atau lebih berkumpul dan berinteraksi serta saling tergantung untuk mencapai tujuan tertentu.
Kelompok dapat dibedakan ke dalam berbagai macam, tergantung pada sudut, pensifatan, tugas, atau pandangan:
1. Kelompok formal (formal group), adalah kelompok yang sengaja dibentuk dengan keputusan manager melalui bagan organisasi untuk menyelesaikan suatu keputusan manager melalui bagan organisasi untuk menyelesaikan suatu tugas secara efisien dan efektif.
2. Kelompok informal (informal group),adalah kelompok yang tidak dibentuk secara formal melalui struktur organisasi, yang muncul karena adanya kebutuhan akan kontak sosial.
3. Kelompok komando (command group),adalah bagian dari kelompok formal. Kelompok komando memiliki definisi yaitu kelompok yang ditentukan oleh bagan organisasi dan melaksanakan tugas-tugas rutin organisasi.
4. Kelompok tugas (task group), adalah suatu kelompok yang bekerja sama untuk menyelesaikan suatu tugas atau proyek tertentu. Kelompok tugas juga termasuk bagian dari kelompok komando.
5. Kelompok persahabatan, merupakan bagian dari kelompok informal. Kelompok ini terbentuk karena adanya kesamaan-kesamaan tentang suatu hal.
6. Kelompok kepentingan, merupakan kelompok yang berafiliasi untuk mencapai sasaran yang sama. Kelompok ini juga termasuk kedalam kelompok informal.
7. Kelompok bagian (department group), kelompok yang merupakan bagian dari suatu organisasi.
8. Kelompok horizontal (horizontal group),adalah kelompok yang angota-anggotanya dari jenjang yang sama dari bagai-bagian dalam organisasi.
9. Kelompok vertical (vertical group), kelompok ini sama seperti kelompok komando.
10. Kelompok kompleks (complex group), adalah kelompok yang anggota-anggotanya dari berbagai bagian dan berbagai jenjang dalam organisasi.
11. Kelompok tertutup (closed group), ialah suatu kelompok yang anggota–anggotanya tertentu (dan atau tidak dapat di tambah lagi).
12. Kelompok terbuka (open group), adalah kelompok yang anggotanya bebas dapat keluar dan dapat masuk.
13. Kelompok kerja (work group), merupakan kelompok yang dibentuk oleh pejabat formal suatu organisasi untuk metransformasi masukan-masukan (inputs) berupa sumberdaya menjadi hasil-hasil (outputs) berupa produk.
Namun secara garis besar kelompok itu hanya terbagi menjadi 2 saja, yaitu kelompok formal dan kelompok informal.
1.1. Kelompok Formal
Kelompok formal ada dalam setiap organisasi. Kelompok formal (formal group) adalah suatu sub unit organisasi yang resmi yang didirikan dengan anggaran dasar organisasi atau dengan surat keputusan manajer. Contoh kelompok formal: kelompok kerja, panitia, departemen kecil, dan tim proyek. Tujuan kelompok formal: peraturan-peraturan, keanggotaan, pemilihan pemimpin biasanya ditentukan oleh organisasi dalam ketentuan-ketentuan atau perintah organisasi ini.
Kelompok formal dibedakan menjadi dua yaitu kelompok komando (command group) dan kelompok tugas (task group). Di perguruan tinggi misalnya, biro-biro, fakultas-fakultas dan unit-unit lainnya yang ada di lingkungan suatu perguruan tinggi atau departemen yang ada dalam perusahaan.
Anggota kelompok tugas biasanya berasal dari berbagai unit dalam organisasi yang disesuaikan dengan kebutuhan akan keterampilan dan keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan tugas atau proyek tersebut. Panitia penerimaan mahasiswa baru, panitia ujian semester, panitia wisuda, dan lain-lain yang dilakukan oleh perguruan tinggi atau satuan tugas yang dibentuk oleh manajer perusahaan untuk mengendalikan/menurunkan biaya operasional sebesar 10% misalnya contoh dari kelompok tugas.
1.2. Kelompok Informal
Kelompok informal (informal group) juga dapat ditemukan dalam setiap organisasi. Kelompok-kelompok ini berkembang menyimpang dari rancangan organisasi yang ditetapkan secara resmi dan kelompok informal hidup sebagai subkultur yang relatif berkuasa atau dominan dalam organisasi. Ada kelompok informal yang terdiri dari para manajer disamping kelompok-kelompok informal yang terdiri dari para pekerja non-pengawas.
Kelompok informal dibedakan menjadi dua yaitu kelompok persahabatan dan kelompok kepentingan. Kelompok persahabatan terbentuk karena adanya kesamaan-kesamaan tentang suatu hal, seperti kesamaan hobi, status perkawinan, jenis kelamin, latar belakang, pandangan politik dan lain sebagainya.
Kelompok kepentingan, yaitu kelompok yang berafiliasi untuk mencapai sasaran yang sama. Sasaran jenis kelompok ini tidak berkaitan dengan tujuan organisasi tetapi semata-mata untuk mencapai kepentingan kelompok itu sendiri.
Kelompok-kelompok informal memenuhi bermacam-macam kebutuhan para pekerja. Keanggotaan dalam kelompok informal memberikan kesempatan untuk memuaskan kebutuhan–kebutuhan sosial, seperti: berkawan, kasih-sayang serta pembinaan atau pendidikan.
Fungsi khusus kelompok informal yang penting adalah pengaturan perilaku sosial dan kerja. Meskipun beberapa norma aktivitas sosial diciptakan oleh organisasi dan oleh kebudayaan luar, namun terdapat kebutuhan untuk mengoperasikan norma-norma tersebut dalam situasi kerja.
Pentingnya kelompok-kelompok informal sebagai sumber pengaruh atas perilaku dan pelaksanaan kerja pekerja telah dipertunjukan dalam studi Hawthorne tahun 1930-an. Salah satu diantara studi tersebut (Bank Wiring Room), sekelompok laki-laki yang memasang kabel dan menyorder panel telepon diteliti dalam kurun waktu beberapa bulan.
Silahkan Berkomentar Pada Form Komentar dengan sopan dan santun .. No Spam .... !!! thank's @Admin
EmoticonEmoticon